Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

CERPEN : Hikmah


Hari ini, Dwi dan Farrah belajar kelompok di rumah Farrah. Mereka belajar bersama dengan rukun. Namun tiba-tiba, sesuatu yang buruk menimpa persahabatan mereka.
"Menurutku, jawaban ini C," kata Dwi.
 "Tapi, jawaban yang benar D," Farrah berbeda pendapat dengan Dwi.
Memang, yang sedang mereka kerjakan adalah tugas Bahasa Indonesia. Jadi, tidak heran kalau ada perbedaan pendapat.
Karena kesal, Dwi pun memilih untuk pulang. Farrah juga sama kesalnya, jadi Farrah tidak mengantar Dwi walau hanya sampai depan pintu sekalipun.
Sesampainya Dwi di rumah....
"Bu, tadi waktu kerja kelompok Farrah tidak mau mendengarkan jawabanku. Padahal, yang benar itu jawabanku!" Dwi melaporkan masalahnya pada Ibu.
"Dwi, kamu harus mau menghormati pendapat orang lain," Ibu menasihati.
"Tapi Bu, Farrah juga tidak menghormati pendapat Dwi!" Dwi membela dirinya.
"Baiklah, sekarang kan sudah jam 4. Dwi wudhu lalu shalat Ashar. Berdoa pada Allah, agar Dwi dan Farrah kembali berbaikan. Selain itu, jika Dwi bisa melewati cobaan ini dengan sabar dan ikhlas, Insya Allah Dwi akan mendapatkan hadiah dari Allah sesudahnya" Ibu kembali menasihati dengan sabar.
 "Baik, Bu." Akhirnya Dwi mengalah.
Dwi pun segera wudhu dan menunaikan shalat Ashar. Selesai shalat, Dwi pun berdoa dengan sungguh-sungguh agar persahabatannya dengan Farrah kembali seperti semula.
@@@
Sekarang sudah jam 12.30, dan bel pulang sudah berbunyi. Selama di sekolah, Farrah selalu menjauhi Dwi. Namun dengan sabar, Dwi bisa melaluinya.
"Anak-anak, Bu Guru mempunyai peraturan baru. Setiap akan pulang sekolah, anak-anak wajib saling bermaaf-maafan. Jadi, apabila sewaktu di sekolah ada pertengkaran, bisa langsung bermaafan. Tapi, laki-laki dan perempuan dipisah," Bu Guru menjelaskan.
"Alhamdulillah, dengan begini Farrah dan aku bisa berbaikan," batin Dwi.
Dengan tertib, semua anak bersalam-salaman. Mirip seperti waktu Idul Fitri. Farrah dan Dwi pun berbaikan dengan adanya peraturan baru ini.
Setelah semua bersalam-salaman, Bu Guru pun memperbolehkan pulang. Seperti biasa, Farrah dan Dwi pulang bersama. Namun hari ini....
"Maaf Dwi, hari ini aku harus les lebih awal," ucap Farrah sedih.
"Tidak apa-apa, Farrah," ucap Dwi sambil tersenyum. Farrah pun melambaikan tangan pada Dwi.
Dwi menatap Farrah yang sudah berjalan menuju tempat les yang kebetulan berada di samping sekolah.
"Dwi, mau ikut?" tanya seseorang yang sedang mengendarai mobil. Tentu saja, ketika bertanya, orang itu menghentikan laju mobilnya.
"Tante Tiara?" tanya Dwi ketika menoleh. Ternyata, orang itu adalah Tante Tiara.
"Iya, sayang. Jadi ikut?" tanya Tante Tiara lagi. Dwi mengangguk sambil tersenyum.
Dwi pun pulang bersama Tante Tiara. Mengasyikkan sekali bagi Dwi. Karena, Tante Tiara adalah tantenya yang sangat baik hati.
 Sekarang Dwi sadar, bahwa semua musibah sekecil apapun, pasti ada hikmahnya.

Karya : Adila Megasih

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar